KORUPSI YANG TELAH MENDARAH DAGING
Diracik oleh Unknown | Label: teropong warung | Pada Rabu, 20 April 2011 pukul 23.08
Pada jaman yang serba edan ini kita bisa bebas melakukan sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan, Berawal dari melakukan hal yang benar hingga tindakan yang melanggar hukum. Kita bebas melakukannya asal kita ada uang. Apa sich yang gak akan kita dapat klo selagi kita masih ada uang?? Hukum pun dapat dibeli. Hingga kini telah banyak terdengar dalam media tentang suatu kasus kkn yang kerap dilakukan oleh para aparatur pemerintah hingga para penegak hukum di negara ini. Sebenarnya hal itu telah lumrah dilakukan oleh mereka, karena mereka merasa banyak peluang untuk melakukan hal itu. Sebenarnya hal itu sudah dilakukan oleh banyak orang di negara ini dan tidak hayal hal itu juga pernah kita lakukan, mungkin hal tersebut sudah mendarah daging dan kita hanya tidak menyadari tentang hal itu, dan hanya saja kita lebih banyak menyoroti kasus – kasus besar yang beredar di media. Kita gak perlu heran dengan apa yang dilakukan petinggi – petinggi negara kita. Mereka melakukan hal tersebut karena entah sengaja atau tidak kitalah yang menyuruhnya mereka melakukan hal itu.
“Jaman edan lak ora melu edan ora bakal keduman” itulah pepatah yang dilontarkan oleh Bapak Ainun Najib. Yang dalam bahasa Indonesia berartikan “Sekarang ini jamannya sudah gila kalo kita gak ikut gila kita gak akan bagian”. Pepatah tersebut mengandung sebuah arti bahwa tidak ada ruang lagi untuk orang – orang yang melakukan tindak kebenaran karena kebanyakan orang telah melakukan apapun untuk mendapatkan yang mereka inginkan meskipun dengan cara yang telah melanggar hukum ataupun peraturan yang berlaku. Sehingga seseorang yang bertindak kebenaran lambat laun akan tersisih. Begitu halnya dengan apa yang terjadi dinegara ini, dalam hal mendapatkan pekerjaan yang layak biasanya seseorang berlomba – lomba untuk mengeluarkan uang agar dapat diterima dan dapat bekerja secara layak yang menghasilkan gaji relatif tinggi, sehingga mereka yang berjalan dalam hal kebenaran tersebut secara alamiah akan tersisihkan.
Sebenarnya kemunafikanlah yang telah menjadi akar dalam hati ini. Kita sering ramai – ramai turun kejalan untuk menyuarakan anti korupsi serta menginginkanya adanya perubahan dalam sistem pemerintah yang terkesan korup. Kita tak pernah bercermin apakah kita tidak pernah korup dan memberikan peluang kepada mereka untuk melakukan tindak korupsi. Saya yakin sedikit atau banyak kita telah melakukan hal seperti itu. Dan jika kau tak mau negerimu ini menjadi negeri yang korup maka mualilah dari diri kita sendiri dan sadarilah apa dampak jika kita melakukan tindakan yang melanggar hukum tersebut.
“KORUPSI NEGERI INI TIDAK AKAN DAPAT KITA HAPUS, JIKA KITA TIDAK MULAI MENGHAPUSNYA DARI DALAM DIRI KITA”
Tweet
opini yang menarik, ya gitulah indonesia..
Tapi warga untung juga lho, coba aja klo polisi menegakkan aturan dengan tegas, pelanggaran tilang yang bisa kita bayar 15ribu-50ribu pasti jadi denda yang besar dan kurungan penjara...
dilema juga bung permainan hukum negara itu...tanks ats clotehannya bro
hehehe..
so gak usah protes yang aneh dulu deh..
mending perbaiki diri dulu aja y..
hehehe..
mantab bro, memang banyak tikus berdasi sich,
mau gmana lg...
lha terus mau apa?
sama-sama senang ya. stttt...
hahaha...bisa saja kita yang menyumpahi para tikus itu malah jadi tikus yang lebih ganas...
jalan keluar sudah ada kok, tinggal tekad untuk menjalankannya, wong obat tikus udah banyak dijual...hahahaha
tikus kan metafor. realnya itu manusia.
apa obat jujur di jual di apotik? jujur itu immateri, nilai-nilai sosial.
sayang tidak ada obat. jadi diam saja menunggu bisu. menunggu tangan tuhan.