Leherku penopang hidupku
Diracik oleh Unknown | Label: teropong warung | Pada Kamis, 14 April 2011 pukul 15.30
Untaian kata pada judul diatas itulah yang mungkin orang itu akan didendangkan seandainya orang itu pandai dalam merangkai kata untuk yang dinamakan sebuah puisi. Ya!!! ‘’leherku penopang hidupku’’, itulah sebuah kata yang sedikit banyak bisa menggambarkan sesosok ibu penjual jajanan keliling di pulau yang dikenal orang dengan karapan sapinya ini. Akan tetapi, kalaupun di tempat lain ada yang mungkin menyerupai hal ini, oke-lah gak perlu diambil pusing.
Hanya sedikit memberikan ilustrasi, yang biasanya leher itu untuk menopang beban kepala manusia itu sendiri pada kali ini diatasnya kepala tersebut masih ditambah dengan sewadah jajanan berukuran cukup besar yang siap dijual dan hasil dari jualannya itu jelas tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membiayai kelangsungan hidupnya. Praktek menaruh barang di atas kepala dengan berjalan ini mungkin tidak mudah untuk diperagakan oleh mereka-mereka yang tidak profesional. Tapi, Si ibu penjual ini dengan piawainya meletakkan wadah jajanan di atas kepala dan membawanya berlenggak-lenggok untuk menawarkan jajanannya kepada calon pembeli.
Entah sebuah keahlian ataukah kebiasaan yang dibangun masyarakat Madura, dimanapun tempatnya mereka berada dapat dipastikan ketika membawa sebuah barang tidak hanya sewadah jajanan yang siap jual, tetapi juga barang-barang yang kiranya itu bisa ditaruh diatas kepala, mengapa tidak? Itulah sedikit pengambaran tentang kebanyakan dari bentuk keunikan kebudayaan masyarakat Madura umumnya!
By : Eddhy
Tweet
Hanya sedikit memberikan ilustrasi, yang biasanya leher itu untuk menopang beban kepala manusia itu sendiri pada kali ini diatasnya kepala tersebut masih ditambah dengan sewadah jajanan berukuran cukup besar yang siap dijual dan hasil dari jualannya itu jelas tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membiayai kelangsungan hidupnya. Praktek menaruh barang di atas kepala dengan berjalan ini mungkin tidak mudah untuk diperagakan oleh mereka-mereka yang tidak profesional. Tapi, Si ibu penjual ini dengan piawainya meletakkan wadah jajanan di atas kepala dan membawanya berlenggak-lenggok untuk menawarkan jajanannya kepada calon pembeli.
Entah sebuah keahlian ataukah kebiasaan yang dibangun masyarakat Madura, dimanapun tempatnya mereka berada dapat dipastikan ketika membawa sebuah barang tidak hanya sewadah jajanan yang siap jual, tetapi juga barang-barang yang kiranya itu bisa ditaruh diatas kepala, mengapa tidak? Itulah sedikit pengambaran tentang kebanyakan dari bentuk keunikan kebudayaan masyarakat Madura umumnya!
By : Eddhy
Tweet
jempol buat mak buk...
ada yang lebih dramatis sebenarnya... "anuku" penopang hidupku, anakku, orang di desa, dan penghasilan negara.
nakal sedikit lah...
@citra: nanti dikira PeEsKa dong...
masih "dikira". kenapa kita selalu repot dengan perkiraan dan anggapan.
kalo tiba2 kita ini yang real PSK bagaimana?
apa ndak malu sama yang "dianggap" psk n tuhan.
tuhan saja tidak malu menciptakan sesuatu yang dia tau PASTI & BAKAL JADI PSK.