RANU KUMBOLO "EXPEDISINE AREK KOPI"

Diracik oleh Unknown | Label: | Pada Rabu, 19 Oktober 2011 pukul 15.57

Awal cerita kami mbolang ke ranu kumbolo adalah saat kami bertemu rekan kampus yang bercerita tentang pengalamanya saat mendaki di gunung arjuno dan welirang. Cerita dia memang sangat seru dan cukup menarik untuk dicoba. Saat itu kami Arek Kopi merasa tertarik dengan pengalaman mbolangnya. Waktu terus berlanjut dan kami pun telah selesai menyelesaikan ujian semester, biasalah abis ujian kita mesti kumpul – kumpul bareng gitu, saat itu kami arek Kopi iseng – iseng menceritakan kembali pengalaman yang dilakukan kawan kami tersebut. Dari cerita tersebutlah ada inisiatif untuk mengikuti jejak kawan kami yang telah mbolang duluan ke Arjuno welirang dan kami memutuskan untuk juga Mbolang ke Gunung Dieng di Jawa Tengah. Kami pun sepakat untuk mbolang ke sana, dan rekan – rekan kopi pun mulai merapatkan barisan dan mulai mempersiapkan peralatan dan fisik kami untuk mbolank.

Semua terlihat sibuk dengan bagian masing – masing sesuai pembagian tugas yang disepakati untuk membawa peralatan mbolang. H-2 kami untuk berangkat ternyata ada kabar di media bahwa gunung dieng saat ini berada pada status awas dan semua orang yang berada disekitar gunung tersebut mulai diungsikan. Kabar status gunung tersebut makin membumi dan kami niat kami untuk pergi ke gunung dieng pun diurungkan dan kami mulai bingung dengan tujuan yang harus dialihkan. Kami mulai browsing dan mencari info tentang gunung yang dekat daerah kami, eh disitulah ada kawan kami memberi tawaran untuk pergi ke Ranu kumbolo di Gunung Semeru. Sepakat budal !!! itulah kata – kata yang keluar dari kami.

Kami berangkat dari Bangkalan, Madura karena kami memang berstudi di Universitas Negeri di daerah tersebut. Kami berangkat pukul 5 sore karena kami berniat untuk bermalam di Malang dan pagi nya kami akan menuju langsung ke Ranu Pane ( daerah awal untuk menuju ke Ranu Kumbolo ). Kami berangkat dengan menaiki sepedah motor dengan peserta sebanyak sebelas orang.

Perjalanan dari Madura ke malang cukup menguras tenaga dengan situasi jalanan yang begitu padat. Surabaya telah terlewati mulailah kita memasuki kota Sidoarjo, dan kami berhenti untuk mengisi bahan bakar motor selagi saling menunggu kami pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di POM bensin tersebut.

 Setelah beristirahat sejenak dan dirasa badan ini cukup kuat kembali untuk melanjutkan perjalanan maka kami pun mulai melanjutkan perjalanan kembali untuk menuju kota malang. Kami memang terkesan buta kan daerah tujuan kami yaitu gunung semeru dan kami hanya bermiodalkan informasi dari internet dan rekan – rekan blog yang bercerita tentang perjalanannya ke ranu kumbolo melalui jalur malang. Perjalanan yang tak bersahabat pun mendera perjalanan kami mulai dari kota sidoarjo hingga malang suasana gerimis mengiringi perjalanan kami hingga ditempat kami bermalam, kami bermalam di daerah wisata wendit yang berada di daerah malang arah menuju Tumpang.

 Kami mulai bermalam dan berencana untuk melanjutkan perjalanan esok harinya seusai sholat subuh. Tancap gas kami mencari daerah tumpang, dengan pengetahuan yang secukupnya dan informasi dari penduduk sekitar kami pun akhirnya menemukan daerah tumpang dan langsung capcus menuju ranu pane. Perjalanan menuju ranu pane penuh tantangan dan pemandanganya pun cukup menarik untuk dinikmati. Di daerah rest area Poncokusumo lah awal ketertarikan kami untuk menikmati pemandangan daerah untuk menuju ranu pane.

Setelah puas dengan menikmati keindahan alam didaerah rest area poncokusumo, kami melanjutkan perjalanan ke ranu pane. Perjalanan menuju ranu pane sangat menegangkan dengan pemandangan alam yang cukup alami pula mustinya. Dengan jalanan yang tanpa aspal dan tanjakan – tanjakan yang cukup menguji nyali kami.

Kami memang terkesan nekat dalam perjalanan ini, dengan peralatan yang seadanya dan pengetahuan yang cukup tentang pendakian, kami pun siap dan bersemangat untuk menuju ranu kumbolo. Tak terasa dengan medan yang cukup menantang tadi maka sampailah kami di ranu pane. Ranu pane merupakan daerah terakhir dan disinilah kita mengurus surat ijin pendakian ke gunung semeru. Di ranu pane inilah kita mulai harus berjalan menuju ranu kumbolo, perjalanan dari ranu pane ke ranu kumbolo sangat menguras tenaga dengan medan tanjakan dan perjalanan panjang. Tak seperti pendaki – pendaki yang lain. Mereka mempunyai peralatan yang lengkap dan dan memilki pengetahuan yang baik tentang pendakian, sedangkan kami yang terkesan nekat dan hanya bermodalkan semangat. Kami sering beristirahat dalam perjalanan ke ranu kumbolo dan banyak di balap oleh pendaki – pendaki lain.
Singkat cerita kami pun akhirnya sampai di ranu kumbolo dengan keadaan lelah dan keadaan kelaparan yang sangat menyiksa. Kami pun mulai membuka tenda, dan ternyata tenda kami tak cukup besar yang akan memuat teman – teman kami yang sebegitu banyaknya. Hari semakin gelap dan hujan gerimis mengguyur tubuh kami yang tak mempunyai tempat untuk berteduh. Kita berusaha mencari perlindungan dari hujan tersebut dan ditemuilah tempat ruang kosong yang berada di dekat danau ranu kumbolo. Kami pun bergegas menuju ruangan tersebut dan menjadikan ruangan tersebut menjadi tenda darurat kami.

Celoteh:

Ada 0 celoteh untuk RANU KUMBOLO "EXPEDISINE AREK KOPI"

Posting Komentar

redaksi kopi. Diberdayakan oleh Blogger.