Kisah SOS XII IPS XII
Diracik oleh Unknown | Label: karya kopi | Pada Sabtu, 26 April 2014 pukul 01.51
kisah fiktif/cerpen/masa SMA
Kisah ini tentang bermula dari perburuan liar yang dilakukan
oleh tiga pemuda senasib dan seperjuangan. Mereka masing-masing bernama ’Dimas,
Endrik dan Angga. Mereka biasa disebut Dimas Cs. Mereka juga bukan orang
sembarangan. Misalnya saja Dimas, dengan tubuh yang besar dan berjiwa tenang,
Tsunami pun tak dia hindari (bukannya kuat atau pemberani, tapi memang saking
malasnya hingga tak mau lari). Juga Endrik, dengan mata yang meruncing ke bawah
(biasa disebut menjuling), bisa mengeluarkan laser dari matanya. Tak kalah
hebatnya, Angga. Dengan kewibawahannya dia menjadi pemimpin mereka bertiga
(ketua). Tapi Angga punya kelemahan di bagian %$&*#!.
petualangan santai |
Di tengah perburuan mereka bertemu kepala
suku dari para unggas. Sang master ayam, Yogi. Yogi bertanya ”mau apa kalian
datang ke daerah kekuasaanku?” ”maaf oommm.. saya hanya mau makan ayam” jawab Dimas, Kata endrik ”Paku….” Sahut Yogi
”apa itu paku!!?” Endrik bicara lagi “pak kepalah suku. bila dipikir-pikir,
lumayan lah cari ayam buat makan malam yang GRATIS”. Yogi marah, dengan
perbuatan perburuan liar Dimas cs.
Mereka merundingkan jalan keluar terbaik.
Setelah kurang lebih 2 jam, mereka memutuskan bahwa Dimas cs diizinkan untuk
berburu unggas. Tapi perburuan itu untuk selamanya. Keputusan yang
menguntungkan Dimas cs adalah Yogi harus bergabung menjadi anak buah Angga,
pemimpin dari geng Dimas cs. Kedua kubu setuju. Hingga Yogi menjadi anggota
dengan yang lain.
Setelah makan malam berupa ayam besar
bersama, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Ditengah perjalanan Yogi
bertanya “kemana tujuan kita?” jawab Angga “kita akan menjemput seorang teman
yang sangat berguna”. Dimas bertanya “siapa dia?” “namanya Arios, dia tinggal
di sebuah desa bernama Melati. Keahliannya adalah membangun atau memperindah
rumah”. Setelah percakapan Angga memerintahkan anak buahnya untuk pergi ke desa
Melati.
Di desa melati ternyata nama Arios cukup
tenar. Dimas cs tak sulit untuk mencari Arios yang terkenal dengan keahliannya
itu. Tak lama-lama Dimas cs menuju kekediaman Arios. Disana tak sulit untuk
mengajak Arios. Karena Angga dan Arios sudah saling kenal. Jadi saat pertama
kali Dimas cs sampai di rumah Arios, mereka semua mendapat jamuan (penyambutan
hangat dengan makan-makan atau berpesta ). Bahkan sebelum Angga menawarkan
Arios untuk bergabung, dengan sendirinya Arios mengajukan permohonan untuk
bergabung dengan Dimas cs. Tak lama Arios bergabung, dia sudah menjadi wakil
ketua dari geng Dimas cs. Arios berperan penting dalam geng ini. Dengan segenap
pengalamannya, dia mengetahui beberapa tempat mesum di beberapa daerah.
Kemampuan inilah yang nantinya akan dapat mengajak bergabung anggota
berikutnya, yaitu jaka (walaupun sering jajan sembarangan, tapi virus HIV tak
mampu menyerang kekebalan tubuhnya karena selalu tetap jaka seumur hidup)
Kata Angga “baiklah misi kita kali ini,
mengajak dewa tidur. dengan dia kita akan mendapatkan anggota lain dengan
mudah”. Tempat jaka tinggal yaitu di desa Gamping. Desa ini sangat sulit
dilalui. Karena hanya satu kendaraan yang dapat menghantarkan yaitu Andong
(biasa disebut dokar). Dimas cs pergi menuju desa Gamping dan saat itu tak ada
satu Andong pun lewat. Jasi yaa terpaksa ada dua pilihan. Yang pertama, dengan
summon (pemanggilan hewan ghaib dari dunia lain) Ayam yang dilakukan dengan
Yogi atau yang kedua penarikan kereta kuda tanpa tenaga kuda tapi dengan tenaga
Dimas dan Endrik. Setelah diputuskan dengan permainan terpopuler saat itu
(suit). Akhirnya tenaga Endrik dan Dimas yang akan membawa mereka menuju desa
Gamping.
Setela siap-siap, Kedua anak itu melepas
bajunya. Ternyata badan Dimas yang penuh dengan bulu dan dapat bercahaya bila
terkena sinar matahari, dapat berguna dalam menarik kereta kuda karena
kelicinannya. Begitu pula juga dengan Endrik. Setelah melepas bajunya dia juga
melepas kaca matanya. Dengan itu, dia menggunakan sinar lazer jurus andalannya.
Segala rintangan (pohon-pohon atau semak belukar) dimusnakan oleh sinar laser
milik Endrik.
Sesampainya di desa Gamping, Dimas cs
istirahat di Inn (tempat penginapan). Di Inn
ada beberapa orang bercakap-cakap. Mereka membicarakan tentang keberadaan Jaka.
Hal itu langsung direspon oleh Angga. Dia memutuskan untuk mendapatkan Jaka
dengan damai. Setelah istirahat, Dimas cs berkeliling desa. Semua Anggota
berpencar.
Hanya Angga yang menemukan keberadaan Jaka
yang sedang ada di Pub (semacam bar). Angga langsung menawarkan Jaka untuk
bergabung. Tapi ternyata Jaka adalah orang yang tak mau diatur, jadi tak mau
ikut Geng Dimas cs. Jaka pun memberikan syarat pada Angga yaitu: dia mau ikut
asalkan dikalahkan. Angga menerima syarat itu.
Mereka akhirnya beradu katenangan jiwa. Di
puncak kuba masjid Gamping. Dengan mudah Jaka naik puncak. Tapi dengan Angga,
dengan postur tubuh gemuk, ia berulang kali terjatuh dari kuba. Angga kesal, dan
mencari tali. Ujung tali yang satunya digunakan untuk mengikat batu. Dan ujung
satunya tidak diikatkan ke tubuhnya melainkan ke lehernya. Jaka bertanya
“mengapa tali itu kau ikatkan ke lehermu?” jawab Angga “untuk mempertaruhkan
nyawaku” “ternyata ada anak yang lebih aneh dari Yusron (pengusaha ponten
terkaya di Gresikan)” bisik Jaka.
Angga melemparkan batu ke puncak kuba. batu
berhasil membelit, tapi Angga bergelantungan dengan leher terikat tali. Angga
tak bisa apa-apa dan memutuskan bertanding dengan kondisi seperti itu. Jaka
duduk di puncak kuba, sedangkan Angga bergelantungan dengan leher terikat. Lama
bertanding, Jaka tak bergerak sedikitpun. Dan Angga kalah. Angga memanggil jaka
untuk mengakui kekalahannya. Jaka tak merespon panggilan Jaka. Angga marah dan
menarik kuba hingga akhirnya roboh.
Kedua anak itu terjatuh ke tanah. “alangkah
mustahilnya!” komentar Angga. Jaka masih tetap tenang dan tak bergerak walaupun
terjatuh dari atap. Angga menghampiri Jaka. Ternyata, jaka tertidur. Dengan
segera Angga membangunkan Jaka. Jaka bangun dan mendapat ribuan protes dari
Angga. Jaka minta maaf dan bersedia ikut Anggota Dimas cs. Karena menurutnya
itu pantas didiskualifikasi
Angga dan Jaka kembali ke Inn.
Sambil istirahat, Jaka dan Angga menunggu anggota yang lain kembali. Keesokan
harinya semua anggota berkumpul. Mangumumkan misi berikutnya. Kata Jaka
“sekarang saya adalah anggota kalian, bagian dari kalian. Tapi aku tak mau
pergi sebelum mengajak orang paling special dalam hidupku. Dia adalah Tutik”
lanjut jaka “dan misi kita berikutnya merecruit (mengajak untuk menjadi
anggota) Yusron.
Di perjalanan mereka telah bertemu Kholil n
Andre. Mereka tertangkap basah sedang
main yuyu (semacam kepiting yang hidupnya di sungai) di pinggir sungai desa
Sidowaras. Tak banyak bicara, sang ketua, Angga telah berencana merekcruit
Kholil dan Andre. Angga menawari Kholil dan Andre untuk menjadi anggota “woy
kalian berdua, apa yang kalian lakukan? Mending menjadi anggota kami”. Kholil
dan Andre hanya menoleh ke arah Angga. Tak lama mereka kembali bermain yuyu.
Direspon seperti itu Angga jadi marah dan meninggikan nadanya “WOY!!”, sekejap
Kholil dan Andre kaget dan yuyu-yuyu yang ada di tangan mereka terlempar ke
arah Angga. Yuyu yang satu behasil ditangkap Angga, tapi yang satunya malah
masuk kolor Angga. Angga bergumam sendiri “hewan apa ini? Bentuknya bersupit
begini?”. Angga masih tidak sadar bahwa di celananya ada seekor yuyu. Sejenak
Angga bergeliat kegelian, tapi tak lama kemudian sapit yuyu menancap dengan
kuatnya tepat di kelemahan Angga. Angga langsung lompat dan berteriak
“Waduh!!”, lompatan Angga terlalu tinggi sehingga menimpa Yogi. Di sini Dimas
mengeluarkan aksinya, dan ngomong ke arah Angga serta Yogi “dalam hitungan
ke-tiga, anda akan tertidur. 1, 2, 3…”. Memang benar Angga dan Yogi tertidur,
tapi bukan karena ulah Dimas, melainkan karena kelemahan Angga tersapit yuyu
dan karena Yogi yang tubuhnya kecil tertimpa tubuh Angga yang cukup besar.
Endrik pun angkat bicara “hebat kamu mas,
bahkan jaka ikut tertidur karena ulahmu”. Tutik dengan tegas membantah “bodoh
kamu Ndrik, mas Jak gak terpengaruh kekuatan Dimas, tapi mas Jak memang kalo
diam sejenak saja pasti digunakan tidur”. Tanpa disadari sebenarnya Dimas tidak
menidurkan siapapun, dengan keadaan seperti itu Dimas membusungkan dada dan
bangga. Kemudian Dimas sesumbar “memang tidak diragukan
lagikemampanku…hahahaha!”.
Melihat kondisi itu Kholil dan Andre
memanfaatkannya untuk melarikan diri. Endrik tidak tinggal diam, kemudian dia
mengeluarkan kemampuan mata julingnya. Sinar laser yang panas membakar rambut
Kholil dan Andre yang sama-sama keriting. Menyadari kalau rambut mereka
terbakar, mereka berdua berbalik arah menuju Endrik lalu menubruk dengan
kepala. Endrik terpental jauh ke tempat orang jualan jamu. Endrik langsung
jatuh kepangkuan Inuk, penjual jamu bahenol.
Angga perlahan mulai sadarkan diri. Dia
melaknat Dimas agar lebih buruk rupa dari sebelumnya, namun itu tidak berhsil
karena Dimas sudah menjadi orang yang buruk rupa sepenuhnya. Angga kemudian berlari
menuju belakang tubuh Kholil dan Andre. Dengan kedua kakinya, Angga menendang
Kholil dan Andre secara bersamaan ke sungai. Yogi dengan kelincahan tubuhnya
menyusul Angga, tapi bukan membantu melainkan malah tertimpa Angga untuk ke-dua
kalinya. Kembali Yogi pingsan, serta Kholil dan Andre terlempar ke sungai.
Rambut mereka tidak terbakar lagi. Mereka berdua senang kemudian berterimah
kasih kepadah Angga.
Konflik mereka-pun telah usai. Kholil dan
Andre bersedia menjadi Anggota Dimas cs. Sedangkan Endrik yang sempat terpental
jauh kembali dengan membawa penjual jamu yang bahenol yaitu Inuk. Setelah
kejadian itu, anggota Dimas cs bertambah tiga orang yaitu Kholil, Andre dan
Inuk.